BOGOR (BJN) - Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2022 tingkat Kelurahan Sempur Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor, dengan mengusung tema "Penguatan Daya Saing Daerah Melalui Percepatan Pemulihan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal", berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Sempur, Senin 14/12/2020 lalu.
Menurut Dicky Pratama, S.E., M.A., Lurah Sempur, ada 11 usulan Program Prioritas dari Kelurahan Sempur yang diajukan dalam Musrenbang akhir tahun 2020 ini, diantaranya: Usulan TPT Pemukiman dibawah tebingan, TPT DAS Ciliwung yang memang sudah mengalami kerusakan, Bendungan jebol diwilayah Lebak Pilar yang berbatasan dengan Bantar Jati, Pembetulan Drainase, termasuk penyelesaian Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang sudah diajukan sebanyak 98 rumah sejak Tahun 2018 dan yang sudah dikerjakan 11 rumah dari kegiatan ABPD Kota serta 20 rumah dari program BSPS Kementrian PUPR, serta lainnya.
Lanjutnya, acara Musrenbang RKPD tahun 2022 dihadiri oleh 3 Anggota Dewan diantaranya: Wakil Ketua DPRD Kota Bogor (Eka Wardana), Fraksi PAN (Fajari Aria Sugiarto), Fraksi PDIP (Ati), Camat Bogor Tengah (Abdul Wahid), LPM, para Ketua Rt dan Ketua Rw, serta sejumlah undangan.
Saat ditemui Novel Ruchyadi awak media beritajejaring.net, Dicky Pratama, S.E., M.A., Lurah diruang kerjanya, Senin 21/12/2020 menjelaskan, pihaknya telah mengadakan kegiatan Musrenbang pada Senin 14/12/2020 lalu. 11 usulan yang kami ajukan, Alhamdulillah seluruhnya mendapat respon baik. Semoga ditahun mendatang usulan tersebut sudah terealisasi.
Ia juga menambahkan, dalam Musrenbang kali ini, kami pihak kelurahan sangat berharap segera terwujud pengucuran anggaran dari 11 usulan tersebut, tentunya supaya pembangunan segera dapat dilaksanakan, demi memenuhi kebutuhan keamanan dan kenyamanan warga masyarakat Kelurahan Sempur Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor, ucap Dicky Pratama, S.E., M.A., Lurah Sempur.
Semoga pembangunan ini bisa terlaksana, dan kami berharap juga pembangunan ini bukan hanya sekedarnya, bukan hanya mengumbar kewajiban saja tetapi juga harus mempertimbangkan aspek demografi, pembangunan ini harus mendengarkan aspirasi dan partisipasi dan yang terpenting pembangunan ini harus jadi solusi, pungkasnya.
Redaksi: Novel Ruchyadi