-->
  • Jelajahi

    Copyright © Berita Jejaring
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Top ads

    PENDIDIKAN

    Yudi Setiadi, S.H., MM., Korwil MKKS SMK "Guru dan Siswa Dambakan PTM"

    Redaksi
    Senin, 8.2.21 WIB Last Updated 2021-02-08T13:56:46Z

    Yudi Setiadi, S.H., MM., Korwil MKKS SMK/ (Foto.Dharmawan/beritajejaring.net)

    BOGOR (BJN) - Pembelajaran Tatap Muka di masa Pandemi Covid 19 menjadi idaman bagi insan pendidikan, namun tidaklah mudah dilaksanakan karena berbagai faktor dan resiko. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan Dinas Pendidikan bersama Satgas Covid 19 beberapa waktu lalu telah melakukan Verifikasi Penilaian model Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kebeberapa sekolah negeri dan swasta mulai dari tingkat SD hingga SMA.

    Menyikapi hal tersebut, Yudi Setiadi, S.H., MM., Korwil MKKS SMK Wilayah Tamansari, Ciomas, Dramaga dan Rancabungur mengatakan, bahwa Perintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bersama Disdik dan Satgas Covid 19 telah melaksanakan verifikasi penilaian model Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi sekolah untuk melihat sejauh mana kesiapan sekolah dapat melaksanakan (PTM) dimasa Pandemi Covid 19 terkait Sarana Prasarana Prokes dan Model Pembelajaran yang akan dilaksanakan.

    Jika melihat kondisi pandemi Covid 19 ini semakin tinggi, mungkin salah satu alternatif yang akan dilaksanakan Ketua Satgas Covid 19 dalam hal ini Hj. Ade Yasin  Bupati Bogor, direncanakan ada sekolah percontohan untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Beberapa sekolah telah  melaksanakan Verifikasi," terang Yudi.

    Tapi hasil dari Verifikasi tersebut, sambung Yudi, masih banyak sekolah yang belum siap dari sisi sarana dan prasarananya juga belum siap memenuhi prokes Covid 19.

    Sampai saat ini belum ada keputusan terkait pelaksanaan (PTM) bagi sekolah yang melaksanakan verifikasi tersebut, dimana nantinya bila melaksanakan (PTM) akan menjadi model atau contoh sekolah lainnya dalam mengelola atau memanajemen model Pembelajaran Tatap Muka," jelas Yudi.

    Diakui Yudi yang juga selaku Kepala SMK Nurul Hidayah 1, semua menginginkan dan mendambakan (PTM) baik itu murid maupun guru karena sudah 1 tahun dalam kondisi seperti ini kita belajar melalui aplikasi online, ada kejenuhun bahkan anak-anak sudah tidak terkontrol oleh orangtuanya dan merasa kesulitan mendampingi anak belajar melalui online dirumah.

    Pada dasarnya banyak sekolah yang mengajukan untuk PTM dengan syarat yang harus dipenuhi seperti memenuhi Sarana dan Prasarana Prokes.

    Yudi menuturkan, mode pembelajaran tatap muka bila dilaksanakan kehadiran siswa perkelas 50 persen, 1 bangku 1 siswa, waktu pembelajaran paling lama hanya 3 jam tanpa jeda/istirahat, tidak ada kegiatan berbentuk fisik, kantin tutup, jarak antar ship ada jeda agar tidak terjadi pertemuan siswa antar ship.

    Jadi kita masih menunggu hasil Verifikasi sekolah yang akan melaksanakan (PTM) untuk menjadi "model sekolah pembelajaran tatap muka" belum ada keputusan dari pemerintah, untuk (PTM) ini jelas harus didukung Sarana Prasarana yang memadai Prokes. Karena bila belum memenuhi Prokes dan dipaksakan resikonya cukup besar," tegasnya.

    Diakhir perbincangan Yudi berharap pandemi ini segera berlalu agar semua kembali berjalan normal, ekonomi tidak terpuruk apalagi bidang pendidikan bagaimana bangsa ini kedepan karena tanpa pendidikan anak bangsa ini kedepan akan seperti apa ?, pungkasnya.








    Sumber: Dharmawan
    Editor: Muhamad Riky .R
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini