-->
  • Jelajahi

    Copyright © Berita Jejaring
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Top ads

    PENDIDIKAN

    Pemdes Purwasari Harapkan UPT Pengairan Segera Realisasikan Permohonannya

    Redaksi
    Senin, 22.11.21 WIB Last Updated 2021-11-22T02:09:57Z

    (Foto.beritajejaring.co.id)

    BOGOR (BJN) - Tebingan yang mengancam terjadinya kembali bencana longsor disekitar pemukiman warga di wilayah D.I Setu Bala Kp. Cisasah Rt. 004/005 dan juga adanya saluran Irigasi yang terputus perbatasan antara Desa Purwasari dengan Desa Sukajadi, tepatnya tidak jauh dari Ampera di wilayah Kp. Coconcong perbatasan antara Kecamatan Tamansari dengan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor.
    Muh. Yusup Mustopa Kepala Desa Purwasari/ (Foto.beritajejaring.co.id)

    Muh. Yusup Mustopa Kepala Desa Purwasari saat ditemui diruang kerjanya mengatakan, "kami berharap kepada UPT Pengairan untuk segera ditindak lanjuti, pembangunan aliran irigasi yang terputus. Kami pihak Desa bekerjasama dengan masyarakat sudah memperbaiki, namun itu belum permanen. Sementara, kebutuhan atau yang membutuhkan aliran air kurang lebih ada 3 Desa termasuk Desa Purwasari, yang diperkiraan mencapai 702 hektar ladang persawahan. Untuk itu kami mohon kepada dinas terkait atau pun dari UPT yang membidangi ini, supaya memang di percepat untuk pembagunan D.I Setu Bala".

    "Kami saat ini bersama-sama dengan warga masyarakat, menanggulangi itu supaya memang bisa teraliri air lagi. Kami sudah mengajukan permohonan pembangunan ini terhitung 2 tahun dari tahun 2019, dan dari pihak UPT sudah beberapa kali survey tapi belum ada tindak lanjutnya".

    "Irigasi di Desa Purwasari, Sukajadi, Petir dan Desa Neglasari. Desa-Desa tersebut berpenghasilan dari pertanian warga, terutama Desa Purwasari dan Desa Petir yang lebih banyak. Dengan adanya longsor tersebut menjadi terputus tidak ada aliran sama sekali".

    "Akhirnya kami bersama dengan masyarakat, meminta lahan salah satu warga yang lain, untuk dikikis tanahnya supaya ada aliran air lagi, tapi itu hanya bersifat sementara, dikhawatirkan jika dalam waktu yang panjang, tebingan keduanya yang bawah dan yang di atas bisa longsor, karena tebingan tersebut kita papas. Jika dihitung ketinggian tebingan 5 meter, panjang 16 meter, untuk kondisi sekarang sangat mengkhawatirkan, saat ini sudah longsor 16 meter, ditakutkan akan bertambah panjang karena berada di daerah tebing, jadi gravitasnya juga lumayan, apalagi di musim hujan saat ini takutnya terkuras juga tebingan tanah tersebut".
    "Untuk longsoran ini sebelumnya kita ada dana darurat bencana, meskipun jumlahnya kecil, tetapi paling tidak biar ngalir dulu saja, kalau untuk dari Desa belum sanggup, karena memang itu kewenangan dan kewajiban dari Dinas Pengairan, jadi sifatnya karena ini urgent, akhirnya kita bisa bantu senilai Rp 10 juta, untuk gotong-royong penanggulangan bencana yang sekarang, baik longsoran maupun irigasi, Rp. 10 juta itu hanya irigasi saja, hanya menyambung sementara agar aktivitas pertanian warga tetap berjalan, tapi kekuatannya kita belum bisa memperkirakan, sebab dengan anggaran yang sifatnya darurat".

    "Untuk aliran irigasi itu yang longsor 16 meter x 5 meter, estimasi kalau di perhitungkan bisa di atas 100 juta dan itu butuh material batu yang sangat banyak".

    Harapannya, kepada pihak terkait yang menaungi untjk segera direalisasikan,  berupa bantuan dana penanggulangan pembangunan normalisasi D.I irigasi yang terkena longsor. Pungkasnya.




    Jurnalis: Fauzy Vio
    Editor: Muhamad Riky .R
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini