-->
  • Jelajahi

    Copyright © Berita Jejaring
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Top ads

    PENDIDIKAN

    Bupati Bogor Ikuti Rakor Secara Virtual dengan Menko Marves Bahas Antisipasi Kenaikan Kasus Omicron

    Redaksi
    Minggu, 23.1.22 WIB Last Updated 2022-01-23T01:56:07Z

    (Foto.DiskominfoKab.Bogor)

    BOGOR (BJN) - Bupati Bogor, Hj. Ade Yasin didampingi Dandim 0621, Kapolres Bogor dan Sekda Kabupaten Bogor, ikuti Rapat Koordinasi evaluasi PPKM Jawa-Bali dalam rangka kesiapan daerah dalam mengantisipasi kenaikan Omicron bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, secara virtual di Ruang Rapat I Setda, Kamis 20/1/2022 lalu.
    Menko Marves RI Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual menjelaskan bahwa, malam ini Rakor daring dilakukan dalam rangka evaluasi PPKM Jawa-Bali untuk antisipasi gelombang Omicron, karena sudah terlihat di Jabodetabek ini jadi centralnya.

    Katanya, sebagai informasi bahwa kasus di Afrika, AS, Jepang, Inggris, India sudah terlihat menurun setelah terjadi peningkatan gelombang yang sangat tinggi.

    "Kasus baru di inggris meningkat 4 kali lipat dibanding Delta kemarin, karena jumlah masyarakat yang belum vaksin masih tinggi. Kita harus hati-hati. Di Amerika tingkat kematian tinggi tapi tidak seperti Delta. Ini perlu kita perhatikan, kasus di dalam negeri sudah sangat cepat contohnya hari ini sudah 2 ribu kasusnya", tegas Luhut.

    Lanjut Luhut menjelaskan bahwa, kenaikan Jawa-Bali terus terjadi, di Prov Jabar didorong oleh Kabupaten/Kota yang masuk aglomerasi Jabodetabek. Semua harus siap-siap karena kenaikan Omicron lebih cepat daripada Delta. Untuk menahan peningkatan dan penyebaran Omicron, vaksinasi dan booster harus diakselerasi dan penegakan Prokes harus dilakukan lebih masif.

    "Tingkatkan vaksinasi dosis 1 dan 2 Lansia dan anak-anak jadi perhatian kita. Tolong perhatikan betul-betul. Banten, Jateng, Jabar vaksinasi harus terus dikejar masih perlu peningkatan. Akeselerasi vaksinasi anak juga harus dikejar, mengingat pelaksanaan PTM sudah 100%", tuturnya.

    Menurutnya, Delta dan Omicron ini dua jenis yang berbeda sehingga perlu mencari tahu dari ahlinya, bagaimana sikap yang harus dilakukan dalam menghadapi pandemi Omicron, karena diprediksi puncak gelombang Omicron akan terjadi kira-kira di minggu kedua dan ketiga bulan Februari.

    "Pengalaman di beberapa negara meskipun menunjukan gejala ringan tapi peningkatan kasus sangat dan terlalu cepat. Kuncinya penegakan Prokes dan akselerasi vaksinasi. Mengingat kasus terjadi di Jabodetabek, saya minta Gubernur, Pangdam, Kapolda, DKI, Forkopimda Jabar untuk melakukan akselerasi vaksin dan booster di kota/kabupaten", tegasnya.

    Ia juga minta kepada Gubernur, Walikota, Bupati untuk mengurangi rapat fisik dan memberikan himbauan kepada masyarakat untuk menahan mobilitas keluar rumah.

    "Kurangi aktivitas berkumpul, perkantoran juga kami himbau pemberlakuan baik 75% WFH dan 25% WFO, karena Kami di Kemenkomarves sudah lakukan ini", imbuhnya.

    Kemudian Menkes RI Budi Gunadi menambakan, bahwa Omicron ini sudah masuk Indonesia transmisi lokal juga sudah terjadi. Prokes, 3M dan 3T serta vaksinasi menjaga orang tetap sehat, artinya empat kerangka itu jadi strategi dalam perang melawan pandemi.

    "Kasus ini naiknya akan sangat cepat dan sangat tinggi. Kami himbau masyarakat jangan panik, karena turunnya juga akan cepat. Taati Prokes, yang vaksinasi juga dipercepat", tutup Budi.
    Untuk diketahui turut hadir secara virtual mendampingi Bupati Bogor yakni, Aspem Kesra, Dinkes, Diskominfo, Satpol PP dan Perangkat Daerah lainnya.

    Sumber: Tim Komunikasi Publik/Diskominfo Kabupaten Bogor
    Redaksi: Novel Ruchyadi
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini