-->
  • Jelajahi

    Copyright © Berita Jejaring
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Top ads

    PENDIDIKAN

    KPORI Sikapi Soal Big Data Luhut Binsar Panjaitan "STOP PEMILU"

    Redaksi
    Sabtu, 16.4.22 WIB Last Updated 2022-04-16T11:40:43Z

    (Foto.Redaksi)

    BOGOR (BJN) - Pemilu 2024 menjadi akhir dari periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, dua tahun sebelum masa jabatan Jokowi berakhir, bergulir wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden.

    Humas KPORI (Kumpulan Penghimpun Organ Rakyat Indonesia) Ardi N. Labatjo angkat bicara, "bahwa kami dari KPORI sejalan dengan apa yang disampaikan Luhut Binsar Panjaitan terkait Big Data. Menyikapi soal wacana penundaan pemilu, bahwa pemilu memang harus ditunda, pemilu tidak bisa dilaksanakan".

    "Hal ini telah kami sampaikan sebelumnya  kepada Puan Maharani Ketua DPR-RI", kata Ardi kepada awak media Sabtu 16/4/2022.

    Hal ini bukan masalah dukung atau tidak mendukung, suka atau tidak suka Jokowi harus menempatkan dan menyelesaikan persoalan ini.

    Ini adalah sebuah kenyataan bahwa pemilu memang tidak bisa dilaksanakan sehingga  harus ditunda. Semua sudah jelas datanya, sudah ada di Puan Maharani, ungkapnya.

    "Sekali lagi saya katakan bahwa jauh sebelumnya, kita sudah menyampaikan hal ini kepada Puan Maharani, melalui surat yang kita kirimkan pada Tanggal 21 November 2019 lalu. Dan bila Puan Maharani tidak menanggapi juga hal ini, berarti menginginkan terjadinya kekacauan yang berarti DPR-RI adalah dalang terjadinya ini semua". 

    Persoalannya, kemudian disana ada yang merasa berkuasa, disana ada partai tapi sebuah negara isinya itu rakyat, bukan partai atau titipan dari penguasa. Jika demikian berarti Indonesia sudah menjadi makar, dikuasai oleh golongan tertentu. rakyat itu punya kedudukan yang tinggi. "Kalau tiba-tiba diambil alih kedudukannya, rakyat marah dan tidak tinggal diam, hanya orang bodoh yang butuh duit dan membutuhkan kekuasaan kemudian di ojok-ojok mau", ujar Ardi.

    Ardi .N Labatjo juga mensoalkan apa yang terjadi kemarin pada aksi demo 11 April, telah terjadi kebrutalan dari sekelompok orang terhadap Ade Armando, "Sebuah permainan elit politik yang ingin mengkambinghitamkan mahasiswa, ingin memperalat mahasiswa dan mahasiswa belum tentu tau segala sesuatunya secara utuh, apa yang terjadi ?. Persoalan adanya kerja sama atau tidak ada kerja sama, itu bukan hal yang perlu dibahas, akan tetapi yang perlu kita bahas adalah sebuah potensi anak bangsa, mahasiswa melihat ada sesuatu yang tidak masuk nalar pastinya mereka cari tau apa yang terjadi sebenarnya". Pungkas Ardi.

    Sumber: Humas KPORI
    Jurnalis: Sumarno
    Editor: Redaksi
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini