-->
  • Jelajahi

    Copyright © Berita Jejaring
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Top ads

    PENDIDIKAN

    Adnan NS Wartawan Senior Aceh Menyerahkan Sejumlah Buku Yang Ditulisnya

    Redaksi
    Jumat, 8.7.22 WIB Last Updated 2022-07-08T04:45:05Z

    (Foto.PWIKotaBogor)

    BOGOR (BJN) - Penyerahan buku ini langsung diterima Ketua PWI Aceh M. Nasir Nurdin didampingi Sekretaris PWInya Zairin di Ruang depan Tower Pers Aceh Simpang Limong, Banda Aceh.

    Adnan NS yang juga mantan Ketua PWI Aceh periode 2000-2005 menitipkan buku-buku tentang pers agar menjadi referensi para wartawan melinial yang muda-muda ini.

    "Tidak ada artinya buku-buku ini kalau terus Saya simpan sebagai koleksi pribadi. Penyerahan sengaja saya lakukan supaya berdaya guna bagi generasi mendatang", tuturnya.

    Penyerahan buku yang sama kedua kalinya ini sengaja diserahkan secara resmi dan dipublikasi, komunitas pers semua tahu, bahwa ada buku yang ditulisnya itu di Tower Pers ini, katanya.

    Mengapa kedua kalinya?. Menurut Dosen Senior Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Iskandar Muda-muda (UNIDA) Aceh, ini  rasa kecewa dengan raibnya sejumlah koleksi dan dokumentasi penuh history di kantor pada periode sebelumnya.

    Selain menyerahkan buku untuk koleksi PWI, secara khusus juga menyerahkan yang diberikan kepada uniornya M. Nasir Nurdin secara pribadi. Buku khusus ini berjudul Pers Aceh Dalam Lintasan Sejarah.

    Buku ini mengungkapkan history pers Aceh dari zaman baulagh, pers tempo doeloe, era orde baru, era reformasi, pers era konfik hingga tsunami.

    Buku setebal 225 halaman dengan editornya uniornya Murizal  Hamzah memaparkan asal usul surat tertua dan wartawan korban komplik serta prestasi wartawan hingga wartawan beralih dan menjelajah  profesi dalam jejaring legislatif, wartawan jejaring eksekutif dan wartawan jejaring akademis.

    Katanya, fokus kupasan buku ini masih sebatas media cetak berupa surat kabar harian, mingguan, majalah bulanan dan kantor berita serta media elektronik berupa radio dan televisi, mantan Kepala Perwakilan Harian Waspada Aceh.

    Atas pertanyaan wartawan, Senator Indonesia Perintis asal Aceh ini mengungkapkan, sangat berhasrat menerbitkan buku cetakan kedua yang akan mengkobinasikan pers era cetak manual, ke sistim offset, percetakan jarak jauh dengan  pers era digitalisasi sekarang ini.

    Kendalanya menurut Adnan, hanya faktor peng/fulus atau belum ada sponsor.

    Adnan NS yang menyebut dirinya Mat Kodak (juru potret) ini menyebutnya,  wartawan dulu harus pandai mencatat dengan tulisan steno. Ingin maju wartawan  sering membuat dan menyimpan kliping koran serta gemar membaca berita seniornya sebagai panutan. Tidak syur membaca sendiri yang berselemak piak dan menonton. Wartawan kadang belajar secara otodidak atau belajar jarak jauh dari berita hasil editing para redaktur atau korektornya, pungkah Tjoe Lem panggilan keluarga atau orang kampungnya.

    Ketua PWI Aceh periode 2021-2026 ini menyambut gembira atas penyerahan buku tentang pers ini untuk dijadikan tambahan buku koleksi PWI Aceh. Usai penyerahan  buku, Nasir langsung memerintahkan sang Sekretarisnya Muhammad Zeirin, untuk mencatat hari dan tanggal penyerahannya untuk didokumentasikan.

    Sumber: Bunai/PWI Kota Bagor
    Redaksi: Novel Ruchyadi
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini