(Foto.Redaksi)
BOGOR (BJN) - Deklarasi Forum Komunitas Perjuangan, mendesak Pemerintah Kota Bogor agar segera mewujudkan kembali patung Tubagus Muslihat atau lebih dikenal dengan sebutan Kapten Muslihat.
Beliau adalah seorang pahlawan yang berjuang dalam Revolusi Nasional Indonesia tahun 1945 di Bogor. Ditugaskan sebagai Komandan Kompi IV Batalyon II Tentara Keamanan Rakyat dengan pangkat Letnan Satu. Kelahiran Pandeglang Banten 26 Oktober 1926, Wafat pada tanggal 25 Desember 1945.
Pembangunan Alun-alun Kota Bogor di atas lahan ex Taman Topi, hingga kini baru mencapai 10 persen dari target pengerjaan yang mesti selesai pada akhir tahun 2021 ini. Di balik pembangunan alun-alun yang menelan anggaran Rp13,6 miliar tersebut, mesti mengorbankan salah satu icon pahlawan kemerdekaan Kota Bogor. Yakni, patung Kapten Tubagus Muslihat atau Kapten Muslihat.
Sebelum pembangunan dilangsungkan, semula patung Kapten Muslihat berdiri kokoh di pintu utama ex Taman Topi. Lantaran rencana Pemkot Bogor untuk melakukan pembangunan alun-alun Kota Bogor, patung Kapten Muslihat pun harus dipindahkan.
Rencananya, Patung Kapten Muslihat tersebut bakal dibuat baru dan ditempatkan di Simpang Jembatan Merah Kota Bogor setelah mendapatkan persetujuan dari ahli waris.
Acara Deklarasi Forum Komunitas Perjuangan Kota Bogor berlangsung di Gedung Musium Juang, Jl. Merdeka No. 56, RT. 004 RW. 01 Kp. Parung Jambu, Ciwaringin Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor - Jawa Barat, 16124. Minggu 7/8/2022.
Benyamin, SH., atau yang biasa disebut kang Ben selaku Ketua Umum Forum Komunitas Perjuangan Kota Bogor dalam sambutannya menyampaikan bahwa, "Deklarasi Forum Komunitas Perjuangan mengingatkan bahwa tanpa adanya perjuangan para pahlawan, para pendahulu kita, kita tidak akan bisa seperti sekarang. Saya berharap kita benahi bersatu, bersama tanpa ada perbedaan", paparnya.
Masih dilokasi yang sama, Ade Priatna seorang tenaga pengajar atau Guru Sekolah mengatakan kepada awak media, "Saya berharap anak-anak kita, pelajar dan warga masyarakat khususnya Kota Bogor mengajak anak didik untuk tahu dan harus mengenal tokoh pahlawannya, mengenal sejarah sebagai wisata edukasi", kata Ade.
"Saya sangat prihatin dimana saya melihat generasi sekarang ini sepertinya lebih suka liburan ke Mall atu ke Pantai ketimbang ke musium. Disini kita dapat bisa melihat benda-benda bersejarah dengan segala isinya. Perlu adanya peran serta orangtua, tenaga pendidik, bila perlu Bapak Walikota memberikan usulan agar sekolah dan sarana pendidikan lainnya menyarankan anak didiknya untuk belajar disini, dengan mengunjungi musium atau tempat-tempat sejarah lainnya. Dari mata pelajarankan sudah ada kurikulumnya, tinggal didorong untuk melihat aslinya dari peninggalan benda bersejarahnya", pungkasnya.
Hadir para undangan dalam acara tersebut dari berbagai perkumpulan, budayawan, para tokoh dan lain-lainnya. Acara berjalan dengan tertib dan khidmat, kemudian ditutup dengan doa bersama untuk para Pahlawan.
Sumber: H.R
Jurnalis: Sumarno
Editor: Redaksi