LANGKAT (BJN) - Rabu pagi itu (8/2-2023) mereka sudah berada di halaman kantor Bupati Langkat di Stabat. Si kembar sangat mirip. Kata pepatah lama "ibarat pinang dibelah dua."
Twin sisters berbusana muslim kembang-kembang, walaupun tidak seragam. Bandana bertengger di atas kepala menambah kecantikan. Apalagi keduanya murah senyum.
*Baksos HPN*
_Balonku Ada Lima_
Di rumah dinas Bupati suasana ramai. Maklum ada pembagian Sembako yang merupakan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) sehubungan Hari Pers Nasional (HPN). Kegiatan HPN dipusatkan di Medan. Namun Baksos diadakan di Langkat.
"Alhamdulillah cantik dan sehat," kata Yanto dari PWI Peduli Pusat yang menyongsong kedatangan mereka. Bersama Yanto ada Muhammad Nasir, Karim Paputungan dan Elly Sri Pujianti.
Yanto sudah mengenal keduanya, karena pernah aktif di Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) sebagai salah satu pihak yg ikut membantu biaya si kembar, pasca kelahiran.
Anak kembar ini lucu dan pintar, keduanya malah menyanyikan lagu "Balonku Ada Lima," tanpa malu-malu.
Kembar Tiga: Triplets,
_Viona, Vioni, Viola;_
Viona, Vioni mempunyai saudara satu lagi bernama Viola. Mereka memang lahir bertiga atau disebut triplets. Semua perempuan. Kembar dua disebut twins. Viola diasuh kerabat, sehingga tidak ikut antri Sembako di Stabat.
Triplets lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, pada 23 Juni 2017 sekitar pukul 13.30 atau sekarang berumur lima tahun lebih.
Mereka lahir melalui operasi Cesar dengan berat badan rendah, masing-masing: 1,4kg, sehingga perlu perawatan intensif dalam inkubator. Sang ibu, Ruth Katawarina belum berusia 18 tahun ketika melahirkan.
Ruth baru tiga bulan di Dharmasraya ketika melahirkan. Suaminya tidak ikut mendampingi. Dia merantau dari Binjai, Sumatera Utara ke Gunung Medan, Kecamatan Sitiung dan tinggal bersama kakak angkat.
*Balik ke Binjai,*
_Bersama Tiga Putri Kembar;_
Belakangan Ruth balik ke Binjai bersama ketiga putri kembarnya Dan ikut antri Sembako di Stabat, kantor Bupati Langkat.
Sejak pagi warga sudah berdatangan, walaupun pembagian nanti siang. Sebagian dari mereka duduk di kursi aula Jentera Malay, rumah dinas Bupati. Sebagian lagi di bawah tenda bersama anak-anak. Ada juga ibu-ibu yg menggendong bayi.
Suasana meriah. Di tenda terpasang spanduk dari panitia dan donatur, sedangkan di halaman bertebaran bunga-bunga papan ucapan selamat.
Orang tua si kembar tiga merupakan warga kurang mampu yang berhak mendapatkan bantuan Sembako.
Semoga di waktu mendatang si kembar dapat menikmati pendidikan dan tidak lagi ikut antri Sembako. (karimpaputungan@gmail.com/ PWI Peduli Pusat)
Sumber : Bunai. PWI kota Bogor
*** : Deri
Redaksi : Novel Ruchyadi