BOGOR (BJN) - Bendera Merah Putih sepanjang 100 meter dengan lebar 6 meter tiba di Gereja Kristus Sukasari usai diarak dari Balai Kota Bogor sejauh 1,5 Kilometer pada Minggu (13/8/2023) pagi. Antusiasme ribuan warga untuk ikut dalam Kirab Merah Putih pun ikut pecah.
Dari Balai Kota Bogor, bendera diarak oleh pasukan gabungan melewati Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Suryakencana hingga Jalan Siliwangi sampai masuk di Gereja Kristus Sukasari. Di titik akhir kirab, pun ada penampilan - penampilan dari pasukan gabungan maupun persembahan musik dari gereja.
Kirab Merah Putih ditutup Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim di Gereja Kristus Sukasari yang berlokasi di Jalan Siliwangi. Dedie menyampaikan, bahwa Kirab Merah Putih ini tak lepas dari kolaborasi seluruh unsur masyarakat di Kota Bogor.
"Kebersamaan kita dalam Kirab Merah Putih ini memberikan sebuah nilai kebajikan bagi semua. Dan Insya Allah Kota Bogor akan lebih maju kedepan. Merdeka!!," seru Dedie.
Di tempat yang sama, Ketua Festival Merah Putih (FMP) Tahun 2023, Benyamin Mbooh mengatakan, Kirab Merah Putih ini dilaksanakan sebagai salah satu dari rangkaian FMP untuk memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.
"Kali ini kita libatkan ada kurang lebih 1.500 peserta yang kirab berasal dari TNI Polri dan berbagai satuannya masing - masing. Ada juga dari pramuka dari sekolah dan lintas komunitas di Kota Bogor. Kita libatkan juga unsur pesantren, vihara, dan gereja ini sendiri," kata Benyamin.
Jarak kirab yang dikonsep dalam Kirab Merah Putih ini juga lebih panjang dari biasanya. Yakni sejauh 1,5 kilometer dengan iring - iringan kirab mencapai 400 meter. Hal ini membuat animo masyarakat juga menjadi luar biasa.
"Kita bisa lihat di jalan itu hanya ada merah putih. Untuk bulan Agustus ini merah putih mendapatkan tempat yang layak di hati masyarakat, karena memang patut untuk diberikan glorifikasi. Merah putih yang kita arak ini adalah hasil perjuangan dari pejuang - pejuang kita," sambungnya.
"Goals-nya adalah, untuk generasi penerus itu bisa meningkatkan rasa nasionalisme yang didalamnya ada kebersamaan dan gotong royong," tambah Benyamin menutup.
Sumber : Bunai. PWI Kota Bogor
Editor. : Deri
Redaksi : Novel Ruchyadi