BOGOR (BJN) - Sebagai perusahaan layanan publik Tirta Pakuan terus berikhtiar memperbaiki pelayanan suplai air terutama di daerah-daerah yang sering terjadi gangguan.
Ada empat program perbaikan pelayanan yang sedang berjalan tahun ini dan dalam perencanaan eksekusi dalam waktu dekat.
Keempat program itu antara lain, perbaikan pelayanan secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Program yang sedang dikerjakan tahun ini antara lain perbaikan sistem distribusi dengan mengganti 22 kilometer pipa usang pada tahun ini, dan akan mengganti 36 kilometer pipa tertaman 50 tahun pada tahun 2024. Perbaikan Instalasi Pengolahan Air (IPA). Dan penambahan kapasitas produksi, di mana pada tahun ini ada tiga SPAM yang dibangun, yakni IPA Palasari 50 liter perdetik, IPA Cipinang Gading 50 liter perdetik dan SPAM katulampa 300 liter perdetik.
Kedua, Pengembangan dan penerapan IT terintegarasi. Di antarnya pembangunan command center untuk mengintegrasikan seluruh sistem yang ada sehingga menjadi satu interface teknologi informasi terstruktur. Pengembangan geographic information center atau GIS untuk peningkatan identifikasi gangguan layanan seperti kebocoran pipa, air tidak mengalir dan sebagainya. Pengembangan Environmental Protection Agency Network atau Epanet untuk menganalisa dan mengawasi proses pendistribusian di dalam jaringan.
Pengembangan Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) untuk mengontrol proses pengolahan dan distribusi secara realtime. Dan pengembangan Enterprise Resource Planning (ERP) terintegritas untuk mengontrol aktivitas bisnis perusahaan secara realtime.
Ketiga, program Penurunan Tingkat Kehilangan Air atau non revenue water (NRW). Saat ini NRW Tirta Pakuan secara rata-rata sebesar 26,56 persen. Angka ini masih jauh lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 33,7 persen. Untuk menurunkan angka kehilangan Tirta Pakuan melaksanakan beberapa program diantaranya Manajemen tekanan air, pemasangan dan pengggantin meter induk, pemasangan District Meter Area (DMA) sebagai kontrol jaringan dengan cara memasang meter induk yang membagi area pendistribusian.
Tahun ini sudah terpasangan 26 unit, tahun depan direncanakan terpasangan 13 unit.
Selanjutnya penggantian 41 ribu meter air pelanggan pada tahun 2023 tahun, dan direncanakan mengganti 50 ribu meter air pelanggan pada tahun 2024. Serta pemasangan 500 unit automatic meter reading (AMR) pada tahun 2023.
Keempat, penambahan cakupan layanan menuju Universal Akses aman air minum 100 persen. Diantaranya, penambahan 10 ribu sambungan rumah (SR) pada tahun 2023, dan 20 ribu SR pada 2024. Serta pengembangan jaringan perpipaan hingga ke daerah-daerah pelosok dan perbatasan.
Seluruh program ini merupakan ikhtiar Perumda Tirta Pakuan dalam rangka meningkatakan pelayanan air bersih kepada warga Kota Bogor
*Ajakan Hemat Air*
Sedangkan, Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniwan mengimbau, seluruh pelanggan agar membudayakan hemat air mengingat kondisi air baku yang kian kritis di daerah hulu. Kerusakan lingkungan di daerah chatment area dan daerah aliran sungai berpotensi mengganggu debit air baku Perumda Tirta Pakuan.
“Kuncinya adalah hemat air. Dengan menghemat air, kita turut andil dalam upaya pelestarian lingkungan, karena diprediksi dalam beberapa tahun kedepan Indonesia akan lebih sulit mendapatkan air bersih. Dan yang paling penting dari hemat air adalah bisa lebih irit bayar air,”ujar Rino.
Tirta Pakuan menerapkan prinsip Keterjangkauan dan Keadilan dalam penetapan tarif. Perusahaan pun memberikan perhatian khusus kepada pelaku usaha berskala UMKM, yang disetarakan dengan golongan pelanggan R1 dan R2 (untuk skala usaha rumah tangga).
Tarif Rata-rata Tirta Pakuan saat ini adalah sebesar Rp7,726 per meter kubik atau Rp7,7 per liter per keluarga. Masih lebih murah dari harga satu batang rokok sebesar 2 ribu rupiah per batang.
Tarif air Perumda Tirta Pakuan terdiri dari 4 blok yaitu blok 1 (0-10 m3), blok 2 (10-20 m3), blok (20-30 m3) dan blok 4 di atas 30 m3. Agar tidak terjadi lonjakan pemakaian maka pelanggan dapat menggunakan pemakaian air tidak melebihi 30 m3 setiap bulannya sehingga tidak masuk dalam tarif di blok ke 4.
Tirta Pakuan, kata Rino, mengharapkan dukungan dari semua pihak khususnya para pelanggan yang menjadi mitra kerja yang paling startegis. Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan bisa berjalan dengan lancar sehingga harapan bisa melayani kebutuhan air bersih secara 24 jam bisa terpenuhi.
Sumber : Bunai. PWI Kota Bogor
Redaksi : Novel Ruchyadi