BOGOR (BJN) - Nonton Bareng (Nobar) video Bullying, Vandalisme dan Perundungan karya siswa SMA Negeri 9, di Aula kelas SMA Negeri 9 Kota Bogor, Jl. Kartini No.1 Ciwaringin Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Selasa, 21/11/2023.
Bullying dan Perundungan, Vandalisme adalah segala bentuk penindasan, kekerasan dan perbuatan merusak, yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau kelompok yang lebih kuat.
Tidak sedikit bullying berdampak pada psikis apabila hal ini dilakukan secara terus menerus. Untuk kasus yang sering terjadi di sekolah, siswa merundung siswa yang lain, murid memukuli guru, guru menampar dan mendiskriminasi murid dan lain sebagainya.
Saat ditemui awak media beritajejaring.co.id, Rini Listari, S.Pd.,M.Pd. Kepala Sekolah menjelaskan, Kasus bullying, perundungan dan vandalisme, saat ini sering terjadi di usia sekolah dan menjadikan sebuah fenomena negatif terhadap dunia pendidikan.
Nonton bareng video karya anak-anak ini merupakan bagian tugas akhir dari P5, kurikulum merdeka, siswa membuat video tentang isu-isu yang marak terjadi di lingkungan sekolah.
Tanggapan anak-anak disambut baik oleh mereka, serta antusias membuat karya mereka sehingga terseleksi pada hari ini sebanyak 9 video yang terpilih dari 27 video yang dibuat oleh siswa siswi.
"Pada intinya dunia pendidikan bukan hanya membuat para pelajar pintar, namun juga harus mampu membekali para siswa dengan akhlak mulia, serta berwawasan pancasila sehingga menjadi pelajar pancasila".
Sementara itu, Yuli (guru pembimbing) juga menyebutkan hal yang sama, untuk kegiatan hari ini para siswa selama 2 bulan mempersiapkan video yang mereka buat.
"Video yang didaftarkan ada sebanyak 27 video, setelah melalui proses seleksi kelayakkan inspirasi tentang pengisi suara maupun tema yang dipilih, hanya 9 video yang memenuhi dan sesuai dengan tema tersebut".
Ditempat yang sama Khalid, salah satu siswa yang membuat video tentang bullying dengan judul film "Memen" tema yang diangkat dari film ini adalah semangat seorang anak yang bertekad memperbaiki kehidupannya menjadi lebih baik, namun dihadapkan pada permasalahan keluarga, dimana ia memiliki seorang ayah pemabuk dan seorang ibu yang sakit-sakitan serta persoalan eksternal, sehingga anak tersebut hampir patah semangat, namun atas nasihat dari ibunya anak tersebut kembali bersemangat untuk menggapai cita-citanya.
Pesan yang ingin disampaikan untuk para pembuli, kenapa kita tidak berdamai dengan sesama dalam menjalani kehidupan ini.
"Buat para pembully, ngaca dulu pada diri sendiri, daripada ngurus hidup orang lain, mending ngurus dirinya sendiri", tutupnya.
Jurnalis : John
Editor : Deri
Redaksi : Novel Ruchyadi