JAKARTA (BJN) - Kolaborasi antara PT. Angkasa Pura II bersama PT. Angkasa Pura Sarana Digital dan PT. TerreTech Nusantara dalam penerapan teknologi Artificial Intellegence atau kecerdasan buatan di industri penerbangan di Indonesia telah menciptakan babak baru bagi operator dan pengguna jasa transportasi udara. Penggunaan teknologi AI di bandara Indonesia mengemuka saat penyelenggaraan Sky Horizon 2023 di Indonesia, hasil kolaborasi sukses ketiga perusahaan ini di penghujung tahun 2023.
Acara Sky Horizon 2023 yang turut didukung oleh KORIKA (Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial) dan APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional) resmi ditutup pada (21/12/2023) setelah di-launching sejak 7 September 2023. Acara penutupan yang berlangsung di Anara Airport Hotel, Jakarta ini menandai suksesnya sebuah proyek yang tidak hanya sekedar ceremonial, melainkan sebagai tonggak penting dalam adopsi teknologi AI untuk menciptakan ekosistem bandara yang efisien dan berkelanjutan.
Acara dengan tema "Shared Vision and Collaborating the Future of Airport Ecosystem" ini tujuan utamanya untuk mengubah paradigma industri bandara melalui kolaborasi, inovasi, dan penerapan analisis data. Dengan dukungan penuh dari PT. Angkasa Pura II, acara ini telah membuka jalan bagi kolaborasi lebih lanjut dalam menciptakan ekosistem bandara berbasis AI.
Para peserta, seperti PT. Pitjarus Teknologi, PT. Juke Solusi Teknologi, dan PT. Advis Artha Indonesia, telah menghadirkan solusi AI inovatif. Solusi ini mencakup Data Flight Movement & Tenant Transaction, Passenger Sentiment Analytics, dan Customer 360, yang masing-masing berkontribusi penting dalam meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman penumpang di bandara.
Fahmul Ihsan, Ketua Panitia Pelaksana Sky Horizon 2023 dan Kepala Data Analytics & AI PT AP2, menyampaikan, kegiatan Sky Horizon merupakan peluang baru untuk kolaborasi dalam menyelesaikan masalah-masalah di bandara dan inovasi masa depan dengan memanfaatkan AI dan Analytics.
Sementara itu, Wahyu Cahyadi, Executive General Manager Divisi Sistem Informasi PT AP2, mengatakan, kegiatan ini merupakan kesempatan bagi para khalayak untuk memajukan industri bandara nasional. "Use Case yang dikembangkan oleh para peserta telah dikurasi sesuai dengan kebutuhan Bandara Soekarno-Hatta, menjadikan Sky Horizon sebagai kesempatan bagi mitra untuk kerjasama dan mempelajari proses bisnis di industri bandara," ujar Wahyu di sela acara penutupan.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Angkasa Pura Sarana Digital Ferdian Agustiana mengungkapkan, perkembangan teknologi digital harus diiringi dengan adaptasi yang cepat oleh semua kalangan.
"Teknologi digital telah menjelma menjadi kebutuhan primer manusia, mirip dengan sandang, pangan, dan papan. Seperti sebuah handphone yang pasti kita bawa ke mana-mana dalam segala aktivitas. Salah satu produk teknologi digital adalah Artificial Intelligence, kita harus beradaptasi dan memanfaatkan potensi tersebut dalam pekerjaan dan juga aktivitas sehari-hari," tambah Ferdian.
Sejalan dengan pemanfaatan Artificial Intelligence, Dwi Ananda Wicaksana, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta dan Kepala Sub-tim Eksplorasi Digital CGK Transformation, menegaskan, kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan operasional dan service excellence yang didukung oleh AI sebagai toolsnya.
"Kolaborasi yang diinisiasi oleh Sky Horizon dapat menciptakan layanan bisnis yang unggul di bandara dengan pemanfaatan analitik canggih dan teknologi AI sebagai pilar keputusan berbasis data dalam operasional bandara," ungkapnya.
Kegiatan 'Sky Horizon 2023' ini, menurutnya lagi, tidak hanya menandai sebuah pencapaian, tapi juga membuka babak baru dalam perjalanan industri penerbangan Indonesia menuju era digital yang lebih maju terkhusus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Sementara itu, pakar AI Indonesia, Karim Taslim selaku Direktur PT. Terre Tech Nusantara penyelenggara Sky Horizon (AI Enabler Company), mengatakan, Proyek Dico Sky Horizon ini adalah sebuah langkah berani untuk menghadirkan kecerdasan buatan (AI) dalam industri penerbangan dan pengelolaan bandara di Indonesia.
Menurutnya, 'Sky Horizon' bukan hanya sekadar sebuah acara, melainkan upaya serius untuk melihat jauh ke depan, mengadopsi teknologi kecerdasan buatan, dan membuka peluang bagi kolaborasi lebih lanjut. “PT. Angkasa Pura II telah menunjukkan inisiatif luar biasa dengan memberikan dukungan penuh untuk menciptakan ekosistem bandara berbasis kecerdasan buatan,” pungkas Karim.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Umum APTIKNAS Soegiharto Santoso mengapresiasi pelaksanaan Sky Horizon 2023 yang ikut didukung organisasi yang dipimpinnya. “Saya percaya dan yakin penerapan AI di bandara akan sangat aman dan sangat membantu masyarakat pengguna jasa transportasi udara dan terlebih khususnya bagi operator bandara,” ujar Hoky sapaan akrabnya, Kamis (28/12/2023).
Hoky menambahkan, APTIKNAS akan selalu mendukung upaya pemerintah dan BUMN dalam hal memberikan pelayanan prima bagi masyarakat luas terkait pemanfaatan teknologi digital di berbagai bidang. (***)
Sumber : Heintje G Mandagie
*** : Deri
Redaksi : Novel Ruchyadi