BOGOR (BJN) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah meninjau langsung lokasi tanah longsor di RT.01 RW.09, Kelurahan Ciparigi dan lokasi kebakaran di RT.005 RW.002, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor pada Senin 25/3/2024, pagi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, total 26 kejadian dengan berbagai jenis bencana yang terjadi disaat warga tengah menjalani ibadah di bulan suci Ramadan ini.
“lni luar biasa karena hujan yang turun selain tinggi juga berlangsung dalam intensitas cukup lama selama 4 jam. Jadi kalau hujan di bawah itu saja sudah banjir, maka kalau sampai empat jam, bisa dibayangkan seperti kejadian banjir di Kelurahan Kedung Waringin,” kata Syarifah di lokasi kebakaran.
Dalam peninjauan tersebut Sekda Kota Bogor didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bogor, Camat Bogor Utara dan perwakilan Dinas Sosial Kota Bogor.
Syarifah menyebutkan, dari semua kejadian hingga saat ini yang terparah adalah tanah longsor menimpa lima rumah dan menyebabkan dua korban jiwa di Lebak Kantin, Kelurahan Sempur.
Selanjutnya di Kelurahan Ciparigi yang menimpa tiga rumah, satu diantaranya hancur dengan satu korban luka ringan, salah satu jari tangan patah, setelah dirawat dan sudah kembali ke rumah.
Selain korban jiwa dan luka-luka, untuk rumah-rumah yang memiliki risiko di dua lokasi tersebut maupun titik-titik lainnya yang memiliki ancaman sangat tinggi, maka standar prosedurnya harus diungsikan untuk mencegah korban jiwa maupun kerugian lainnya.
“Bisa diungsikan ke kerabat terdekat yang rumahnya lebih aman, bisa mencari sendiri dan pemkot menyediakan anggaran untuk sewa rumah. Dari 26 data yang sudah terlaporkan ke BPBD Kota Bogor, 18 diantaranya sudah di checking dan ditanggulangi, sisanya terus disisir BPBD,” sebut sekda.
Bagi wilayah yang warganya terkena musibah banjir lintasan, dirinya meminta aparatur wilayah untuk terus memonitor dan membantu, salah satunya dengan menggerakkan warga sekitar lokasi untuk membantu para korban membersihkan rumahnya.
Untuk longsor, Dinas Perumkim Kota Bogor dan Dinas PUPR Kota Bogor diminta untuk mengecek dan menghitung dengan prosedur pernyataan bencana kemudian diajukan ke pemerintah sebagai penanganan menggunakan BTT.
Sementara untuk banjir di Kelurahan Kedung Waringin, Pemkot Bogor akan mengambil beberapa langkah seperti verifikasi untuk saluran drainase dan gorong-gorong.
“Aparatur wilayah kita minta untuk mengeceknya,” tegasnya.
Syarifah berharap hujan yang turun tidak menimbulkan bencana mengingat rumah-rumah warga yang ada sangat berisiko.
Selain meninjau lokasi bencana tanah longsor, Sekda juga meninjau pabrik makanan ringan (snack) yang terbakar di Kelurahan Tanah Baru.
“Kadis Damkar Kota Bogor, Pak Samson bersama jajaran dengan responsif 10 menit mampu memadamkan api, sehingga tidak sampai merambat ke rumah warga di pemukiman yang berdempetan dengan bangunan yang terbakar. Dugaan sementara kebakaran disebabkan korsleting listrik di bagian gudang dan kantor,” kata Syarifah.
Redaksi : Novel Ruchyadi