BOGOR (BJN) - Workshop Implementasi Literasi dan Numerisasi Dalam Pembelajaran, kegiatan diadakan di SMP Negeri 16 Depok, Jalan Pintu Air Tiga No. 30 Cimpaeun Kecamatan Tapos Kota Depok. Selama dua hari dari tanggal 7-8/03/2024.
Kegiatan workshop ini sebagai bahan pembelajaran peningkatan raport pendidikan yang selalu digulirkan setiap tahun oleh kementerian pendidikan, untuk workshop kali ini yaitu implementasi literasi dan numerasi dalam proses pembelajaran, diharapkan para tenaga pendidik mengetahui kemampuan anak didik , sehingga bisa mengkoreksi cara mengajar, hal tersebut diungkapkan Kepala Sekolah SMP Negeri 16, Agus Purwanto M.Pd.saat ditemui awak media beritajejaring.co.id diruang kerjanya.
Ia juga menyampaikan, pada hari pertama kegiatan ini, kita awali dengan refresh atau healing mindset. Disini kami memanggil seorang motivator, yang tujuannya untuk memberikan kiat kiat yang positif.
Sedangkan pada kedua atau hari Jumat kita mengaktifkan literasi dan numerasi agar ditahun mendatang bisa memperoleh hasil yang lebih baik sesuai dengan harapan, karena disini kita sama sama menganalisis dan melihat akar permasalahannya pada metode pembelajaran maupun perubahan kurikulum dalam proses belajar mengajar bisa menjadi lebih siap menghadapinya dan juga guru bisa berinovasi tidak hanya dalam hal menyampaikan materi pelajaran saja, akan tetapi bagaimana membangkitkan anak didik dalam proses belajar mengajar dan mendidik siswa menjadi lebih aktif dalam menerima pelajaran apapun.
Ditempat yang sama, Coach Hadi motivator menyebutkan hal yang sama, hari ini saya ingin mengajak bermain saja agar guru jangan menjadi guru yang "bermutu", karena guru "bermutu" itu bakal cepat stroke dan bakal cepat tua, karena bermutu yang saya maksud ini "bermuka tua" sebutnya.
Karena begitu banyak perubahan pola dan konsep sehingga guru dituntut bukan untuk mengajar saja, akan tetapi harus bisa mencetak generasi yang siap pakai.
maka sesuai dengan Kurikulum Merdeka ini, saya melakukan penyegaran kepada guru guru dengan mengkombinasikan soft skill dan hard skill, diharapkan agar bisa menjadi guru yang inspiring, kreatif dan menyenangkan.
"Disini murid membutuhkan guru bukan hanya pintar, akan tetapi juga cerdas, karena anak sekarang membutuhkan pengajaran yang cerdas dan menguasai komunikasi, pahami anak anak tanpa berharap anak anak memahami kita".
Jurnalis : John
Editor : Deri
Redaksi : Novel Ruchyadi