BOGOR (BJN) - Menggunakan singkatan 'COBOI' kepanjangan dari Collaboration Of Agile Organization. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Bagian Organisasi Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor mengadakan sharing session bertema 'Transformasi Birokrasi Melalui Implementasi Sistem Kerja Pasca Penyederhanaan Birokrasi' di Leuweung Geledegan Ecolodge, Kabupaten Bogor, Jum,at 19/7/2024.
Kegiatan ini dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah dan menghadirkan Kepala Biro Organisasi Pemprov Jawa Barat, Teten Ali Mulku sebagai narasumber.
Teten memberikan materi, motivasi dan diskusi interaktif kepada peserta yang terdiri dari Sekretaris perangkat daerah, Sekretaris Kecamatan, Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Pimpinan (Renlap) dan Tim Kerja (Timker).
Teten menjelaskan peran penting para sekretaris sebagai playmaker dalam birokrasi, yang bertanggung jawab mengatur strategi untuk mencapai tujuan organisasi.
"Sehingga pola pikir teman-teman sekretaris ini harus seperti playmaker dalam sepak bola. Jadi ketika playmaker ini tidak jalan dan tidak berfungsi maka tidak akan terjadi goal," kata Teten.
Menurutnya, sekretaris harus mampu melakukan pemetaan dengan pendekatan start from the end, yaitu memahami tujuan sebelum melakukan tindakan.
"Kita harus mengetahui tujuan sebelum menentukan cara mencapainya. Misalnya, jika tujuan ke Depok, kita harus tahu rute, jarak tempuh, dan kendaraan yang akan digunakan," jelasnya.
Materi lain yang dibahas mencakup disrupsi global, pertumbuhan ekonomi, menuju birokrasi mendunia, pemerintahan yang bersih, efektif dan efisien serta strategi mencapai tujuan organisasi.
Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan respons terhadap perubahan global yang cepat.
"Pemerintah harus memiliki manajemen yang bersih, efektif dan efisien. Di era ini, kita harus produktif dan profesional dalam merespons perkembangan global," ujar Syarifah.
Kabag Organisasi Setda Kota Bogor, Henny Nurliani menambahkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari reform corner untuk menjalankan program prioritas yang bersih, efektif, efisien dan terpercaya.
Transformasi birokrasi melibatkan sumber daya manusia dan organisasi yang dinamis, dengan tiga prinsip agile: mengidentifikasi masalah/peluang, menindaklanjuti dan melakukan iterasi berkelanjutan.
"SDM harus lincah dan organisasi harus dinamis," tegas Henny.
Diharapkan kegiatan ini memberikan pemahaman kepada peserta mengenai sistem kerja pasca penyederhanaan birokrasi.(john)
Redaksi : Novel Ruchyadi