Foto: Prof. Rokhmin Dahuri dan Dr.Pigoselpi Anas (berbaju merah)
JAKARTA (BJN) - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MSc, saat ini berada di Petersburg, Rusia.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Rokhmin Dahuri menyampaikan renungannya terkait janji (komitmen) Allah SWT bagi Muslim dan Muslimah yang beriman dan bertakwa kepada-Nya.
“Di dalam Al-Qur’an bertaburan janji (komitmen) Allah SWT bagi Muslim dan Muslimah yang beriman dan bertakwa kepada-Nya,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri dalam rilis yang diterima redaksi, Senin 26/9/2024.
Foto: Prof. Rokhmin Dahuri dan Dr.Pigoselpi Anas (berbaju merah) bersama Diaspora Indonesia di Rusia, Ahad 15/9/2024. (Foto: Dok RD Institute)
Anggota Dewan Pakar Majelis Nasional (MN)-KAHMI tersebut mengatakan, bila kita melihat ada orang kafir, munafik, atau orang yang menentang (berbuat maksiat) kepada Allah, tetapi kehidupan dunianya nampak sukses, seperti jabatannya tinggi, hartanya berlimpah, dan/atau popularitasnya menjulang (tersohor).
"Maka, itu namanya 'istijraj', yakni Allah membiarkan (menguji) dia. Jika, dia tidak segera bertobat, maka Allah akan mengadzabnya di dunia ini atau di akhirat kelak," tegasnya.
Lalu ia menguraikan, taqwa adalah mengerjakan semua perintah Allah, dan menjauhi setiap larangan-Nya. Perintah Allah itu bukan hanya berupa ibadah mahdhoh seperti sholat, puasa, dan haji. Tetapi, juga ibadah ghaira mahdhoh seperti membaca, menuntut dan mengamalkan ilmu, rajin bekerja, menolong sesama, senyum, shodaqoh, infak, menyingkirkan duri dari jalan, olah raga, tidak ada rasa dengki, tidak sombong, toleran dan hidup harmonis dengan non-muslim, menjaga lingkungan hidup, dan menjadi rahmat bagi alam semesta.
Kenikmatan (rezeki) Allah yang diturunkan ke dunia hanya satu persen. Sisanya (99) nya disediakan Allah di surga di akhirat kelak (Hadits Nabi Muhammad saw).
" ...Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertaqwa ..." (QS. Al-Hujurat [49]: 13).
Menurutnya, bukan berarti muslim yang beriman dan taqwa tidak boleh jadi kepala negara. Sangat dianjurkan, tetapi jangan jadi kepala negara (pemimpin) seperti Firaun (pembohong, dzalim, dan penuh maksiat).
"Jadilah pemimpin yang capable, shidiq, amanah, fatanah, dan tabligh. Seperti Nabi Muhammad saw, Khulafah Rasyidin, Umar bin Abdul Azis, Harun Al Rasyid, dan Muhammad Al Fatih (Sultan Mehmed II)," sebutnya.
Lalu, kata Prof Rokhmin Dahuri, bukan berarti kita tidak boleh jadi orang terkaya. Sangat boleh. Tapi, jangan seperti Qorun. Jadilah seperti Abudrrahman bin Auf, Sayidina Utsman bin Affan. Bukan berarti kita tidak boleh jadi llmuwan ataupun teknokrat, harus jadi.
"Tapi, jangan seperti Haman. Jadilah Ilmuwan atau teknokrat seperti Sayidina Ali bin Abi Thalib, Ibu Al Khawarizmi, Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, dan ilmuwan berkelas dunia dan iman taqwa kokoh lainnya," tegas anggota DPR RI periode 2024 - 2029 itu. Ia lalu menyebutkan beberapa ayat Al-Qur’an tersebut, yang artinya:
1. "Dialah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa ..." (QS. Al-Hadid [57]: 4).
2. "Dialah (Allah) yang menciptakan kamu, lalu diantara kamu ada yg kafir dan diantara kamu juga ada yang mukmin ..." (QS. At-Tagabun [64]: 2)
3. "Orang-orang yang kafir mengira, bahwa mereka tidak akan dibangkitkan (dihidupkan kembali). Katakanlah (Muhammad), tidak demikian, demi Tuhanku, kamu pasti dibangkitkan, kemudian diberitahukan semua yang telah kamu kerjakan (di dunia). Dan, yang demikian itu mudah bagi Allah" (QS. At-Tagabun: 7).
4. "....Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya" (QSm At-Talaq [65]: 2).
5. "Dan dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya..Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu" (QS. At- Talaq: 3).
6. ".... Dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya" (QS. At-Talaq: 4).
7. ...., barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya" (QS. At-Talaq: 5).
8. "...Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan kebajikan (taqwa, amal saleh), niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya, dan memasukkannya kedalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang agung" (QS. At-Tagabun: 9).
9. "Dan sekiranya penduduk suatu beriman dan bertaqwa (kepada Allah), pasti Allah akan melimpahkan kepada mereka berkah (kemajuan, kesejahteraan, kedamaian, dan kedaulatan) dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan ayat-ayat Kami (Allah), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan" (QS. Al-A'raf [7]: 96).
Redaksi : Novel Ruchyadi