-->
  • Jelajahi

    Copyright © Berita Jejaring
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Top ads

    PENDIDIKAN

    Menguak Kebenaran; Siaran Adzan diganti Running Text Selama Misa Paus?

    Redaksi
    Kamis, 5.9.24 WIB Last Updated 2024-09-05T13:25:38Z


    JAKARTA (BJN)  -  Beredar kabar di media sosial mengenai imbauan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang meminta agar penyiaran adzan Maghrib di televisi diganti dengan running text selama Misa Paus Fransiskus di Jakarta. 


    Informasi ini telah menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat.


    Namun, berdasarkan klarifikasi dari Kepala Pusat Kerukunan  Umat Beragama, Muhammad Adib Abdushomad, M.Ag, M.Ed, Ph.D, informasi tersebut tidak  sepenuhnya benar. “Imbauan ini hanya berlaku selama  pelaksanaan Misa Paus Fransiskus pada 5 September 2024, dari pukul 17:00 hingga 19:00 WIB,” jelas Adib. 


    “ Kami menghormati semua umat beragama dan memastikan bahwa ini adalah langkah sementara untuk menghormati acara keagamaan yang sedang berlangsung,” tambahnya.



    Adib juga menekankan bahwa langkah ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan dan diskusi dengan berbagai pihak terkait. 


    " Kami telah berkoordinasi dengan berbagai lembaga keagamaan untuk memastikan bahwa keputusan ini tidak menimbulkan kesalahpahaman dan tetap menghormati semua pihak,” ujarnya.


    Sementara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga memberikan tanggapan bahwa penggantian sementara ini tidak melanggar syariat Islam dan merupakan bentuk toleransi beragama. 


    “ Adzan tetap akan dikumandangkan di masjid-masjid, dan ini hanya berlaku untuk siaran televisi selama acara berlangsung,” jelas Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof. KH Asrorun Niam Sholeh.


    Selain itu, Kominfo juga memastikan bahwa langkah ini tidak akan mempengaruhi penyiaran adzan di radio dan platform digital lainnya. 


    " Kami hanya mengimbau televisi untuk menayangkan running text sebagai bentuk penghormatan sementara, namun adzan tetap dapat didengar melalui media lainnya,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Wayan Toni Supriyanto.


    Masyarakat diharapkan untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang beredar di media sosial tanpa verifikasi. 


    " Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya lebih lanjut,” tutup Adib.


    Kapus yang sering dipanggil Gus Kapus alumni Flinders university Australia ini berharap agar jangan ada pelintiran dan distorsi berita. 


    Mari kita jaga kerukunan umat beragama di Indonesia bersama-sama. Saat ini PKUB dikomandoi Gus Adib ini sangat ingin menjadikan Indonesia menjadi 'referensi dan rujukan dunia untuk kerukunan umat beragama' dengan melibatkan semua pihak untuk menjadi duta harmoni bagi NKRI tercinta. Let's Contributing to Peace together.



    Sumber : Heintje G Mandagie

    ***          : Deri

    Redaksi : Novel Ruchyadi

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini