BOGOR (BJN) - Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor, Abdul Kadir Hasbi Alatas bersama Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari, unsur Forkopimda, perwakilan Bulog cabang Bogor dan Direksi Perumda PPJ Kota Bogor, melakukan pengecekan harga dan ketersediaan pangan di Pasar Kebon Kembang, Jumat 8/11/2024.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada saat Rakornas di SICC kemarin. Dimana ia meminta pemerintah daerah untuk menjaga inflasi dengan melakukan pengecekan harga pangan dan ketersediaan bahan pangan menjelang Pilkada dan HBKN.
Di lokasi, Hasbi melakukan pengecekan harga daging sapi, daging ayam, sayur-sayuran dan bumbu dapur dengan menanyakan langsung ke para pedagang.
"Ada beberapa harga yang memang naik, tapi insyaallah ini bisa terus terjaga ke depannya," kata Hasbi.
Hasbi juga menyampaikan kepada para pedagang bahwa kedepannya Pemerintah Kota Bogor bersama DPRD Kota Bogor akan membuat suatu program untuk mempromosikan pasar tradisional agar masyarakat kembali tertarik untuk berbelanja di pasar.
"Tentu kami dari Komisi II DPRD dan Pemkot Bogor kedepannya akan membuat suatu program untuk menjaga harga, ketersediaan produk dan meningkatkan promosi agar masyarakat mau berbelanja di pasar tradisional," jelas Hasbi.
Terpisah, Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari, menyampaikan dari data Perumda Pasar Pakuan Jaya, harga daging sapi di angka Rp130 ribu per kilogram, bawang merah Rp40 ribu per kilogram, dan ayam Rp38 ribu per kilogram.
Hery menyebutkan, harga bawang merah di Pasar Kebon Kembang saat ini di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp32 ribu per kilogram.
“Nah ini kita sekarang sedang akan melaporkan dan juga ngumpulkan teman-teman untuk mencari solusinya. Mungkin nanti dengan Gerakan Pangan Murah,” jelasnya.
Di samping itu, Hery mengatakan, stok pada semua komoditas masih aman dan tidak ada keluhan dari pedagang. Apabila ada masalah dalam distribusi berkaitan dengan stok, Kapolresta Bogor Kota telah memberikan nomor aduan yang bisa dihubungi para pedagang.
“Seandainya ada masalah dalam distribusi berkaitan dengan stok, ada yang nimbun, ada yang ngoplos dan sebagainya, Pak Kapolres tadi sudah menempelkan hotline, untuk langsung menghubungi pihak kepolisian,” tutupnya. (Deri)
Redaksi : Novel Ruchyadi