BOGOR (BJN) - Pemerintah Desa (Pemdes) Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, terus berupaya menurunkan angka stunting diwilayahnya.
Terkait dengan angka stunting di Desa Leuwimekar memang awalnya termasuk lokus stunting, lokus stunting adalah kondisi dimana tubuh anak tidak tumbuh sesuai dengan usia yang seharusnya, stunting sendiri merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang panjang, Hal tersebut diungkapkan Drs. Ade Sekdes Leuwimekar, saat dikonfirmasi awak media beritajejaring.co.id, diruang kerjanya pada Jumat, 15/11/2024.
Dia juga menjelaskan, Desa Leuwimekar sendiri tadinya termasuk lokus stunting, tapi dengan upaya yang kita lakukan alhamdulilah kini sudah berkurang sesuai harapan kami.
Memang pada awalnya cukup memprihatinkan prihal kasus stunting ini, sekarang sudah membanggakan dengan angka penurunan yang signifikan, kita tau stunting ini merupakan sebuah permasalahan namun dengan penanganan konsisten secara terus menerus, melibatkan kader serta terus memberikan perhatian dalam menangani stunting, sebagai langkah pemerintah untuk mengurangi angka stunting diwilayah Desa Leuwimekar maupun Kecamatan Leuwiliang, secara umum Kabupaten Bogor, saat ini sudah berkurang, turun drastis, Tuturnya.
Selain itu dikatakannya, kami pihak Desa Leuwimekar bersama kader selalu mengupayakan untuk terjun langsung ke masyarakat dan mengedukasi prihal stunting kepada pasangan baru yang akan melangsungkan pernikahan melalui Bimbingan Perkawinan (Binwin) di KUA, Kecamatan Leuwiliang sehingga dengan pembekalan yang diberikan ketika pasangan baru menikah ini, pihak wanita yang mengandung sampai melahirkan mendapatkan asupan makan yang bergizi.
Edukasi yang dilakukan termasuk kepada para kader kesehatan, kader Posyandu, para tokoh masyarakat, ibu pengajian, RT dan RW.
Program yang rutin di lakukan oleh posyandu untuk anak-anak yang diperkirakan sebagai anak stunting setiap minggu, kita jadwalkan pemberian makanan bergizi seperti susu, telur, kacang hijau, diolah dengan tampilan yang bervariasi, agar anak anak selera makannya menjadi lebih baik.
Proses yang yang kami lakukan dalam mengurangi hal stunting ini, sejujurnya tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan, tentu ada kendala, salah satunya ketika orang tua memiliki rasa kekhawatiran dan rasa malu ketika ingin mengatakan anaknya termasuk kriteria stunting dan kekurangan gizi tersebut, disinilah peranan penting untuk memberikan satu pemahaman kepada orang tua agar mereka mau membawa anaknya ke Posyandu.
Penjelasan asupan makanan apa saja yang harus diterima ibu hamil dan anak kurang gizi, serta memberikan himbauan kepada masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat serta cara mendapatkan asupan makanan bergizi. Pungkasnya.
Jurnalis : John
Redaksi : Novel Ruchyadi