BOGOR (BJN) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar rapat koordinasi (Rakor) untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Jumat 20/12/2024.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, yang memimpin rapat koordinasi, menyampaikan bahwa Rakor ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 400.6/646/SJ.
“Ada delapan poin yang menjadi arahan dalam rangka mempersiapkan kesiapsiagaan kita untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru,” kata Hery.
Kedelapan poin ini meliputi, yang pertama adalah koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan seluruh pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi potensi gangguan.
“Koordinasi ini sudah dilakukan bersama dengan unsur terkait, yaitu TNI/Polri, Kesbangpol, dan Satpol PP,” jelas Hery.
Poin kedua adalah pembentukan Desk Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mengoordinasikan kesiapsiagaan sejak 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.
Selain itu, Hery menegaskan bahwa forum Rakor ini adalah momen untuk memperkuat pembentukan Desk Nataru.
Pada poin ketiga, Hery menekankan pentingnya pengendalian harga dan ketersediaan barang pokok, terutama memantau pasokan bahan pangan, mengendalikan inflasi, dan memanfaatkan program pasar murah untuk menjaga stabilitas harga.
Poin keempat, penjagaan ketertiban sosial. Hery menegaskan pentingnya langkah strategis bersama TNI/Polri dan Satpol PP untuk menjaga ketertiban di tempat ibadah, objek wisata, dan ruang publik lainnya.
Selanjutnya, poin kelima adalah memastikan kesigapan pelayanan sarana dan prasarana transportasi pemudik untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan arus mudik.
“Beberapa hal tersebut menjadi fokus utama kita dalam menghadapi Nataru,” jelas Hery.
Hery juga menyoroti pentingnya mitigasi bencana hidrometeorologi pada poin keenam, serta antisipasi dampak sosial pasca-pemilihan kepala daerah serentak pada poin ketujuh.
Terakhir, Hery memastikan seluruh kesigapan akan dilaporkan secara berjenjang kepada Menteri Dalam Negeri.
Di tempat yang sama, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Hanafi, memaparkan langkah konkret yang telah diambil Pemkot Bogor. Ia melaporkan bahwa Pemkot telah rutin memantau harga 11 komoditas pangan di pasar utama dan pasar tradisional.
“Kami juga telah melaksanakan Gerakan Pasar Murah (GPM) sebanyak 80 kali di enam kecamatan, dan kegiatan ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG dalam kondisi aman hingga akhir tahun.
Hanafi juga menyatakan bahwa Pemkot akan segera menerbitkan SE untuk mengimbau masyarakat agar berbelanja dengan bijak serta melarang pesta kembang api, petasan, dan konvoi kendaraan selama perayaan Tahun Baru.
Rakor diikuti oleh seluruh unsur terkait, mulai dari perwakilan Forkopimda, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kepala dinas terkait, dan camat.(Deri)
Redaksi : Novel Ruchyadi