BOGOR (BJN) - Kolaboratif dalam pencegahan dan penanganan stunting di Kecamatan Bogor Tengah, berhasil membuahkan hasil positif. Melalui program inovatif Bapak Asuh Stunting/Orang Tua Asuh (Basuh Anting), angka stunting di wilayah ini mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan Camat Bogor Tengah, Teofilo Patrocinio Freitas, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Bogor Tengah di-Hotel Heritage, Jumat 24/1/2025.
Disebutkan awalnya terdapat 288 anak yang masuk kategori stunting. Setelah program berjalan selama enam bulan, jumlah tersebut berkurang menjadi 225 anak. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi kita berhasil menekan angka stunting secara signifikan," ungkap Teofilo.
Kolaborasi Melalui Program Basuh Anting
Program Basuh Anting adalah inisiatif Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) Kota Bogor yang melibatkan kepala perangkat daerah sebagai orang tua asuh. Melalui surat edaran dari Gubernur dan Wali Kota, program ini juga menggandeng berbagai pihak seperti pengusaha, RT/RW, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), hingga individu yang secara sukarela menjadi orang tua asuh stunting.
Selain memberikan dukungan berupa makanan bergizi, program ini juga menghadirkan pendekatan unik, seperti mengajak anak-anak berlibur. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Kepala Disparbud Kota Bogor, Iceu Pujiati, bersama Kepala Dinas Dalduk KB, Anas Rasmana, untuk memberikan stimulasi psikologis yang mendukung tumbuh kembang anak.
Melihat keberhasilan program ini, Anggota DPRD Kota Bogor, Sugeng Teguh Santoso, menyatakan kesiapannya untuk terlibat lebih aktif. Ia menegaskan pentingnya koordinasi antara pemerintah dan DPRD agar program seperti Basuh Anting dapat semakin luas dampaknya.
"Program ini sangat baik. Kami di DPRD siap mendukung dan terlibat aktif, karena tugas kami adalah mewakili kepentingan warga. Dengan kolaborasi yang baik, kita bisa mempercepat penurunan angka stunting," ujarnya.
Komitmen Menuju Zero Stunting
Wakil Wali Kota Bogor terpilih, Jenal Mutaqin, turut menekankan bahwa penanganan stunting menjadi prioritas utama pemerintah. Ia menegaskan bahwa dirinya siap memimpin upaya untuk mencapai target Kota Bogor Zero Stunting dalam lima tahun mendatang.
"Penanganan stunting tidak boleh hanya seremonial. Kita harus serius, mulai dari perbaikan gizi hingga lingkungan tempat tinggal. Saya minta Bapperida menyusun masterplan yang jelas agar kita punya panduan untuk mencapai target ini," tegas Jenal.
Keberhasilan program Basuh Anting di Kecamatan Bogor Tengah menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen lainnya dapat membawa perubahan nyata. Dengan langkah konkret dan komitmen bersama, Kota Bogor optimis dapat mencapai target zero stunting demi masa depan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.
Jurnalis : Imas
Redaksi : Novel Ruchyadi