BOGOR (BJN) - Murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) Taruna Andigha mengadakan kunjungan edukatif ke Museum Balai Kirti yang terletak di dalam kompleks Istana Bogor. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 23/1/2025, ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap sejarah bangsa.
Museum Balai Kirti, yang berjarak sekitar 20 menit berjalan kaki dari SMP Taruna Andigha, menjadi destinasi pilihan bagi para pelajar untuk mengenal lebih dekat jejak perjuangan dan jasa para Presiden Republik Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa dengan didampingi oleh para guru pendamping.
Kepala Sekolah SMP Taruna Andigha, Arif Rahman, menjelaskan bahwa kunjungan Siswa/i SMP Taruna Andigha ini dirancang untuk menambah wawasan kebangsaan dan cinta terhadap warisan budaya.
“Tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap warisan budaya serta melestarikannya. Selain itu, kami ingin siswa lebih memahami pentingnya museum sebagai sumber pengetahuan tentang perjalanan sejarah bangsa,” ungkap Arif Rahman, Jum'at 24/1/2025.
Sementara Mona Murniati, Guru Kelas 9 SMP Taruna Andigha menambahkan bahwa kunjungan ke Museum Balai Kirti memiliki nilai edukatif yang tinggi. Museum ini menyimpan koleksi penting terkait sejarah kepresidenan Indonesia, termasuk dokumentasi perjuangan para presiden dari masa ke masa.
“Dengan mengunjungi museum, para siswa diharapkan mampu menghargai jasa para pemimpin bangsa sekaligus memupuk semangat kebangsaan di kalangan generasi muda,” kata Mona.
Assyifa siswi kelas 9 SMP Taruna Andigha, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini.
“Saya sangat senang bisa belajar langsung tentang sejarah para presiden Indonesia di museum ini. Banyak hal yang sebelumnya hanya saya baca di buku, kini bisa saya lihat langsung,” kata Assyifa dengan penuh semangat.
Kunjungan ini juga disambut positif oleh pihak Museum Balai Kirti. Dalam kesempatan tersebut, para siswa mendapatkan penjelasan mendalam dari pemandu museum mengenai koleksi-koleksi bersejarah, seperti foto-foto dokumentasi, benda-benda peninggalan, hingga arsip-arsip penting yang terkait dengan perjalanan kepemimpinan Indonesia.
Museum Balai Kirti sendiri merupakan salah satu museum bersejarah yang dibangun untuk menghormati kontribusi para presiden dalam membangun Indonesia. Terletak di kawasan yang sarat nilai sejarah, museum ini menjadi bagian integral dari kompleks Istana Bogor yang ikonis.
Para siswa terlihat sangat antusias selama kunjungan. Mereka aktif bertanya kepada pemandu museum mengenai koleksi yang dipamerkan, termasuk tentang peran penting para presiden dalam membangun bangsa. Kegiatan ini juga diakhiri dengan sesi foto bersama di depan museum sebagai kenang-kenangan.
“Dengan kegiatan seperti ini, saya merasa wawasan saya tentang sejarah bangsa menjadi lebih luas. Saya juga jadi lebih menghargai perjuangan para presiden yang telah memimpin bangsa ini,” Assyifa menutup.
Kegiatan kunjungan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengintegrasikan kegiatan edukatif ke dalam pembelajaran. Dengan mengajak siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Museum Balai Kirti, sekolah dapat membantu menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan terhadap budaya Indonesia.
Museum Balai Kirti tidak hanya menjadi destinasi wisata edukasi, tetapi juga simbol penghormatan terhadap perjalanan sejarah bangsa. Dengan semakin banyaknya kunjungan dari kalangan pelajar, diharapkan museum ini dapat terus berperan dalam melestarikan dan mengenalkan warisan sejarah Indonesia kepada generasi muda.
_*Tentang Museum Balai Kirti*_
Museum Balai Kirti merupakan museum yang didirikan untuk menghormati kontribusi presiden-presiden Republik Indonesia. Museum ini menyimpan berbagai koleksi bersejarah, mulai dari arsip, foto, hingga benda-benda peninggalan yang memiliki nilai historis tinggi. Terletak di kawasan Istana Bogor, museum ini menjadi salah satu destinasi edukasi favorit di Kota Bogor.
Dengan kegiatan kunjungan ini, SMP Taruna Andigha menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembelajaran yang tidak hanya berbasis teori di kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung di lapangan. Kunjungan ini menjadi salah satu upaya nyata untuk membentuk generasi muda yang berwawasan luas, cinta tanah air, dan bangga akan sejarah bangsanya sendiri. (Deri)
Redaksi : Novel Ruchyadi