BOGOR (BJN) - Ketahanan pangan dengan Pemanfaatan Galon Bekas (Galon Air Mineral) sebagai media tanam padi, hal tersebut menjadi salah satu pengembangan langkah maju Desa Bojong Jengkol, Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Disebutkan program ini sudah 2 tahun berjalan alhamdulillah respon positif dari warga Desa Bojong Jengkol.
Hal tersebut diungkapkan Awaludin Ma'rifatullah, Kades Bojong Jengkol saat ditemui awak media beritajejaring.co.id, Selasa 4/2/2025.
Ia menjelaskan, program ini diperuntukkan yang pertama untuk kedaulatan/ketahanan pangan dan yang kedua sebagai upaya pengentasan serta pengolahan sampah.
Dijelaskan juga sejak tahun 2022 dengan adanya kebijakan ketahanan pangan, kita sudah merambah ke ketahanan yang bersifat persawahan, dimana sawah-sawah yang tadinya palawija kita mulai dengan menanam padi, dimulai dari lahan yang kita punya seluas 10 hektar dan sebagian masyarakat sudah melakukan penanaman padi, insya Allah dari tanah yang ada, diharapkan bisa mengcover untuk lahan penanaman padi, sehingga target kami tahun 2025, ini warga kami yang terdiri dari 3173 KK, dapat tercukupi kebutuhan pangannya.jelas Awaludin.
Masih kata Awaludin Ma"rifatullah, kebutuhan pangan warga kami sekitar 304 ton, dengan lahan 10 hektar, tentunya belum bisa mengcover kebutuhan pangan, akan tetapi upaya yang kami lakukan dengan mengajak warga masyarakat, untuk menanam padi di pekarangan rumahnya, dengan sistim tambulasi pot, dengan upaya yang kita lakukan diharapkan dapat terealisasi 1 rumah, 100 tambulasi pot/ polibeg, dengan perhitungan ini kami tetap menyadari upaya ini belum tentu bisa mencukupi, akan tetapi, ada pesan moral bahwa ketika ada krisis pangan atau kelangkaan beras yang terjadi, untuk Desa Bojong Jengkol harus paling siap, karena di perkarangan rumah sudah menanam padi.
Selain ketahanan pangan tentunya hal ini merupakan bentuk upaya yang kami lakukan dalam hal pengolahan limbah bekas galon air agar lebih bisa dimanfaatkan, dengan harapan program yang kita lakukan ini dapat berjalan lancar sehingga sampai betul-betul kita ini berdaulat pangan, tutup Awaludin.
Jurnalis : John
Redaksi : Novel Ruchyadi